SURABAYA,netiz.id – Tim PON Sulawesi Tengah (Sulteng) menunjukkan performa yang mengesankan meskipun pertandingan melawan Tim PON Jawa Timur (Jatim) di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, Kamis (01/08/24) meski hanya pertandingan persahabatan. Dalam laga yang penuh semangat ini, Tim PON Sulteng berhasil meraih kemenangan dengan skor akhir 3-1.
Gol pertama untuk Tim PON Sulteng dicetak oleh Zabir pada menit ke-13 babak pertama, disusul oleh gol kedua dari Zabir pada menit ke-24 babak kedua, dan ditambahkan oleh Wahyu yang memperbesar keunggulan pada menit ke-42 babak kedua. Tim PON Jatim hanya mampu membalas satu gol melalui titik penalti pada menit ke-48 babak kedua.
Ketua Asprov Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid, yang menyaksikan pertandingan secara langsung, memberikan komentarnya. Ia mengapresiasi performa tim dan menyebutkan bahwa meskipun ini adalah uji coba, masih banyak hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki.
“Intinya, kedua tim bermain dengan baik. Saya pribadi melihat bahwa keduanya menunjukkan tren positif. Kini tinggal bagaimana cara memperkuat anak-anak kita agar mereka bisa bermain lebih baik lagi dan sesuai dengan harapan,” ujar Hadianto, yang juga Wali Kota Palu.
Terkait evaluasi, Hadianto menekankan pentingnya peningkatan fisik pemain. “Untuk perbaikan, tentunya fisik harus lebih dikuatkan. Jika fisik anak-anak bagus, teknik dan aspek lainnya juga akan berkembang dengan baik. Jika fisik menurun, maka seluruh aspek permainan bisa ikut menurun,” tambahnya.
Dengan kemenangan telak 3-1, Tim PON Sulteng menunjukkan komitmennya untuk tampil sebaik mungkin tanpa menetapkan target khusus. “Targetnya adalah untuk tampil sebaik mungkin. Tidak ada target khusus yang dipasang, namun kita berharap hasil terbaik bisa tercapai,” ungkap Hadianto.
Dengan persiapan dan evaluasi yang terus dilakukan, diharapkan Tim PON Sulteng dapat terus menunjukkan perkembangan positif dan tampil maksimal dalam setiap kesempatan, demikian Hadianto Rasyid.
Diketahui, Tim PON Sulteng mengadakan try out di Surabaya dengan biaya mandiri, menjadi satu-satunya di Indonesia yang menggunakan biaya sendiri. (KB)