Menu

Mode Gelap

Daerah · 3 Jul 2022

Do’a Dan Tangis Iringi Pelepasan Jenazah Florence Perawat di RSUD Kolonodale


					Do’a Dan Tangis Iringi Pelepasan Jenazah Florence Perawat di RSUD Kolonodale Perbesar

NETIZ.ID, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonodale diliputi yang mendalam. Itu setelah salah seorang perawat yang penyabar di rumah sakit itu karena sakit.

Octavia Cindy Poli, S.Kep, Ns. Ibu dua anak ini akrab dipanggil Flo atau mama Kim (anak pertamanya bernama Kimberly). Ia mengidap penyakit autoimun.

Almarhumah Florence yang kini berusia 31 tahun meninggalkan dua orang anak dan suami Brigpol Teguh Imanuel Mandy, yang bertugas di Sat Lantas Utara.

Sejak tahun 2016 Flo bertugas sebagai perawat di RSUD Kolonodale. Ia banyak dikenal pasien dan keluarganya karena dia salah satu yang bertugas khusus merawat pasien pasca operasi.

Sesuai diagnosa dokter Flo menderita penyakit autoimun. Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.

Pada malam sebelumnya, Delis Julkarson Hehi menyempatkan diri melayat di rumah duka di Bahontula.

Flo yang sehari-harinya bertugas sebagai perawat di RSUD Kolonodale meninggal di RS Budi Agung tanggal 30 Juni 2022 dan dimakamkan di Kolonodale pada Minggu 3 Juli.red

Sebelum dibawah ke tempat pemakaman umum dari rumah duka, Flo disemayamkan di RSUD atas permintaan para teman sejawatnya. Semua mata tertuju ke peti jenazah.

Direktur RSUD Kolonodale dr Sherly Pede tidak kuasa menahan tangisnya saat memberi sambutan sekaligus melepas jenazah pegawai yang disebutnya sangat berdedikasi tersebut.

“Terus terang saya sebenarnya tidak mampu untuk berbicara. Saya tidak kuat. Kepergian Flo sangat mengagetkan kami. Almarhumah begitu baik, sangat baik,” ujarnya berderai air mata.

Sherly mengungkapkan, Flo termasuk salah satu pegawai yang sangat telaten dalam bekerja dan penyabar. Dia tidak pernah mengeluh sedikitpun.

Flo, kau bekerja sangat baik. Ini yang membuat kami sangat berat melepas kepergianmu,” Tambahnya sambil menatap peti jenazah tersebut.

Para perawat dan semua pelayat di rumah sakit itu tak kuasa menahan tangis. Mereka sangat kehilangan sosok perawat yang selalu melayani dengan tulus

Dokter Sherly juga memimpin doa sebelum jenazah pegawai sekaligus teman kerja mereka itu dibawa ke ambulance untuk seterusnya ke pemakaman.

Menurut salah seorang teman kerjanya, Flo sangat tekun dan mencintai pekerjaannya. Bahkan, meskipun dalam kondisi kurang sehat, ia tetap masuk kerja melayani pasien yang membutuhkan perawatan pasca operasi.

“Dia benar-benar jiwa melayani, sabar dan tak pernah mengeluh. Jadi wajar kalau banyak orang merasa kehilangan atas kepergiannya,” Tutur Any Myarchi, S.Kep,Ns.

Perlu diketahui Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun. Beberapa di antaranya memiliki gejala serupa seperti kelelahan, nyeri otot, dan demam. (Ryo/Ale/KB)

Artikel ini telah dibaca 3,036 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Anggota DPRD Palu Kecam Ujaran Kebencian terhadap Pendiri Alkhairaat

27 Maret 2025 - 20:41

Abdurahim Nasar Al-Amri

Resmi Dilantik, Sry Nirwanti Bahasoan Pimpin TP-PKK Sulawesi Tengah

27 Maret 2025 - 20:20

Sry Nirwanti Bahasoan

Listrik Menyala di Pelosok Morut, Warga: Terima Kasih Gubernur Anwar Hafid 

27 Maret 2025 - 04:58

Anwar Hafid

Hari Ini, Sry Nirwanti Bahasoan Lantik Pengurus TP-PKK Sulteng Periode 2025-2030  

27 Maret 2025 - 04:47

Sry Nirwanti Bahasoan

Polisi Gerebek Dua Lokasi di Palu, Tiga Pengedar Sabu Ditangkap

26 Maret 2025 - 08:29

Ditresnarkoba Polda Sulteng

Bendum HIPMI Sulteng, Fathur Razaq Anwar, Ajak Mahasiswa Kembangkan Jiwa Entrepreneur

26 Maret 2025 - 08:18

Fathur Razaq Anwar
Trending di Daerah