Menu

Mode Gelap

Politik · 5 Des 2024

Kritik Narasi PSU, Eva Bande Sebut Pilkada Sulteng Bukti Kedewasaan Demokrasi


					Eva Bande, inisiator pasangan Samrat BERANI. FOTO: IST Perbesar

Eva Bande, inisiator pasangan Samrat BERANI. FOTO: IST

,netiz.id – Pernyataan bahwa rendahnya partisipasi pemilih dalam 2024 dapat dijadikan alasan untuk menolak hasil dan mengajukan Pemilihan Suara Ulang (PSU) menuai tanggapan tegas dari , inisiator pasangan Samrat BERANI. Eva menyebut narasi tersebut sebagai pengingkaran realitas yang melemahkan demokrasi.  

Menurut Eva, gagasan bahwa rendahnya partisipasi membuat Pilkada kehilangan legitimasi adalah alasan yang tidak berdasar dan hanya merusak proses demokrasi yang terus diperbaiki. “Upaya menggiring opini publik seperti ini hanya akan menciptakan ketidakpercayaan terhadap demokrasi,” ungkap Eva.  

Ia menjelaskan, absennya sebagian di atau keputusan mereka untuk tidak menggunakan hak pilihnya tidak dapat dijadikan alasan untuk menyalahkan penyelenggara pemilu. Kekurangan dalam pelaksanaan pemilu, menurutnya, adalah bagian dari proses demokrasi yang dapat ditoleransi.  

Eva juga menyoroti tren positif partisipasi pemilih dalam Pilkada. Pada Pilkada 2015, tingkat partisipasi mencapai 67 persen, meningkat menjadi 70,9 persen pada Pilkada 2020, dan kembali naik menjadi 72, persen pada Pilkada 2024. “Angka ini menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya partisipasi demokrasi semakin meningkat,” jelasnya.  

Lebih lanjut, Eva mengkritik upaya beberapa pihak yang tidak menerima hasil Pilkada dan mencoba mengambil jalur tidak konstitusional, seperti memaksakan PSU. Menurutnya, langkah seperti ini tidak hanya inkonstitusional, tetapi juga berisiko menimbulkan instabilitas -politik.  

“Jika ada yang ingin memperbaiki kekurangan demokrasi, carilah akar masalahnya. Jangan sampai seperti pepatah lama, ‘membasmi tikus di lumbung dengan membakar lumbungnya.’ Demokrasi harus diperbaiki tanpa merusak fondasinya,” tegas Eva.  

Eva mengajak semua pihak untuk memperkuat demokrasi, termasuk masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Ia menilai, Pilkada 2024 adalah momen penting dalam proses pendewasaan demokrasi Indonesia.  

“Kemenangan pasangan Samrat BERANI bukan hanya kemenangan kandidat, tetapi juga kemenangan rakyat Sulawesi Tengah yang telah menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi,” tutupnya.

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

DPW PAN Sulteng Buka Pendaftaran Calon Formatur Periode 2025 – 2030

14 Maret 2025 - 22:10

Ketua DPW PAN Sulteng Rusli Baco Dg Palabbi

Profil Abdul Waris Muin: Dari Anggota DPRD Pinrang Menjadi Wakil Bupati Terpilih Penajam Paser Utara

15 Januari 2025 - 22:21

Abdul Waris Muin

Fathur Razaq, Politisi Muda Sulteng, Sampaikan Terima Kasih Kepada Warga Dusun Wana Tipo

8 Desember 2024 - 18:47

Fathur Razaq

Ketua DPW PKS Sulteng Serukan Transparansi dan Profesionalisme dalam Rekapitulasi Pemilukada

30 November 2024 - 16:23

Ketua DPW PKS Sulteng

Hadianto-Imelda Menang Telak di Pilkada Palu 2024 dengan 63,36% Suara

30 November 2024 - 11:45

Hadianto Rasyid dan Imelda Liliana Muhidin

Relawan BERANI: Sirekap Cerminkan Transparansi Demokrasi

30 November 2024 - 11:33

Anwar Hafid
Trending di Politik