DONGGALA,netiz.id – Persido Donggala memastikan diri melaju ke babak semifinal Liga 4 Zona Sulawesi Tengah setelah menundukkan Persibal Luwuk dengan skor tipis 1-0 yang berlangsung di lapangan Persido Donggala pada Senin (23/02/25)
Gol tunggal kemenangan tuan rumah dicetak oleh Akbar pada menit ke-45+1 di penghujung babak pertama.
Sejak peluit kick-off dibunyikan, pertandingan berlangsung sengit. Kedua tim tampil ngotot dan saling melancarkan serangan demi memperebutkan tiket ke babak semifinal. Namun, Persibal Luwuk harus bermain dengan 10 orang setelah Ridho menerima kartu merah akibat dua kali mendapat kartu kuning.
Dengan hasil ini, Persido Donggala mengoleksi enam poin dari dua pertandingan dan berhak menemani Celebest FC di Semifinal.
Asisten Pelatih Persido Donggala, Andil Andika, mengaku bersyukur atas hasil positif yang diraih timnya. Ia menilai kemenangan ini merupakan buah dari kerja keras seluruh pemain serta dukungan penuh suporter yang hadir di stadion.
“Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki hari ini. Alhamdulillah, kami berhasil meraih hasil positif berkat kerja keras tim dan seluruh ofisial. Saya juga berterima kasih kepada semua penonton yang telah memberikan semangat kepada Persido,” ujar Andil.
Meski meraih kemenangan, Andil mengakui bahwa timnya mengalami beberapa kendala dalam pertandingan, salah satunya terkait pergantian pemain yang tidak berjalan sesuai rencana. Kesalahan dalam mengganti pemain depan sempat mengganggu strategi tim di lapangan.
Selain itu, ia menegaskan bahwa timnya masih perlu melakukan evaluasi untuk menghadapi laga semifinal.
“Tentu akan ada perubahan. Dari evaluasi awal, kami melihat masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Kemungkinan hanya satu atau dua pemain yang akan saya ubah. Siapa pun lawan kami di semifinal nanti, kami harus siap bertarung,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten Manajer Persibal Luwuk, Andri Luwuk, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sejumlah keputusan wasit yang dianggap merugikan timnya.
“Kita semua bisa melihat bahwa kedua tim bermain sangat baik dengan materi pemain yang hampir berimbang. Namun, sejak awal, kami sudah memprediksi bahwa kami akan melawan 14 orang di lapangan,” ujarnya, mengkritik kinerja wasit dan hakim garis.
Ia juga menyoroti beberapa momen kontroversial, seperti keputusan hakim garis yang sempat mengangkat bendera namun kemudian membatalkannya, serta ketidaksesuaian antara keputusan wasit dan asisten wasit dalam beberapa insiden di lapangan.
“Atas kejadian ini, kami berharap panitia dapat melakukan evaluasi. Kami juga akan mempublikasikan hal ini agar semua pihak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam pertandingan ini,” tegasnya.
Meski merasa dirugikan, Andri tetap mengapresiasi permainan kedua tim dan berharap para pemain muda dapat terus berkembang.
“Permainan berjalan seimbang dan sangat bagus. Mudah-mudahan, anak-anak ini bisa menjadi cikal bakal pemain nasional di masa depan. Namun, mental mereka jangan sampai dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (KB)