PALU,netiz.id – Wali Kota Palu yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Muhammad Arif, melakukan peninjauan di lokasi Bank Sampah Navoe Taipa. Inovasi pengelolaan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif yang dihasilkan oleh Bank Sampah Navoe ini dianggap sebagai terobosan baru dalam menangani sampah laut yang mencemari perairan.
“Ini adalah langkah maju dalam pengelolaan sampah laut. Dengan inovasi ini, kita tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga memberikan solusi energi bagi masyarakat pesisir,” ujarnya pada Jumat (13/09/24).
Program ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Sulawesi Tengah dan kini mulai menarik perhatian nasional. Kedatangan tim penilai untuk Satya Lencana Wirakarya 2024 akan mengevaluasi bagaimana inovasi ini berkontribusi pada pengurangan sampah laut serta dampaknya terhadap penciptaan energi alternatif yang ramah lingkungan di kawasan pesisir.
Arif menegaskan bahwa momen kedatangan tim penilai ini penting untuk memperkuat posisi Sulawesi Tengah di kancah nasional dalam hal inovasi lingkungan.
“Kami berharap inovasi ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Inisiatif seperti ini harus terus berkembang untuk menyelesaikan masalah sampah laut yang semakin meningkat,” jelasnya.
Selain manfaat lingkungan, kata dia, program ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat pesisir. Para nelayan dan petani yang menggunakan bahan bakar alternatif dari sampah plastik ini dapat mengurangi biaya operasional, sehingga meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Inovasi ini juga menciptakan peluang ekonomi baru melalui pengolahan dan daur ulang sampah.
“Saya berharap dengan adanya dukungan semua pihak, inovasi pengolahan sampah laut menjadi bahan bakar alternatif ini dapat menjadi produk unggulan Kota Palu serta Sulawesi Tengah, dan solusi berkelanjutan dalam menghadapi masalah lingkungan serta kebutuhan energi di masa depan,” tandasnya. (Dg)