PALU,netiz.id — Wali Kota Palu H.Hadianto Rasyid, S.E menghadiri Rapat Koordinasi Teknis V Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabercana Sulawesi Tengah tahun 2022.
Rapat dilaksanakan di ruang pertemuan Hotel Santika. Selasa (11/10/22) itu Wali Kota Palu hadir dan didampingi kepala OPD dan pejabat terkait lainnya. Hadir pula Bupati Sigi Irwan Lapata, sejumlah pejabat daerah dan stakeholder terkait lainnya termasuk juga dari Bank Dunia, Andre Bald.
Rapat dibuka oleh Dr. Ir. Arie Setiadi Moerwanto, M.Sc. Ketua Satgas Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Pasca Gempa Bumi dan Tsunami Sulawesi Tengah.
Sejumlah agenda jadi pembahasan dalam pertemuan yang diinisiasi oleh PUPR Sulteng dan Cipta Karya CSRRP yakni Koordinasi dan Dukungan Pelaksanaan bersama Pemerintah Daerah.
Sosialisasi progres pembangunan huntap dan rencana relokasi Huntap Petobo dan Huntap Satelit, Penyediaan Air Minum Pengembangan Kawasan Permukiman.
Sementara itu, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyampaikan apresiasi dan pengharagaan tinggi kepada pihak PUPR dan CSRRP yang telah meninisiasi kegiatan ini.
Pertemuan ini manfaatnya sangat besar kata Hadi, tentu pihaknya dari Pemkot Palu dalam penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
“Selalu mengedepankan pendekatan secara persuasif dengan semua pihak. Hal ini sebagai upaya untuk tetap menjaga kondusivitas dapat terlaksana dengan baik di wilayah Kota Palu,” Ujar nomor satu di kota Palu ini.
Ditempat yang sama, Communication Specialit/PMC CSRRP Kementerian PUPR, Muslich Basri menyampaikan bahwa Rakornis kali ini merupakan rapat strategis untuk menuntaskan seluruh kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Sulawesi Tengah, yang telah memasuki Tahun ke-4 Pasca Bencana Sulteng.
Sementara itu, Kasatgas Penanggulangan Bencana Pasca Gempa Bumi dan Tsunami Sulteng Arie Setiadi Murwanto, menyampaikan beberapa poin penting dalam penuntasan kegiatan Rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulawesi Tengah.
Hunian tetap yang dibangun oleh CSRRP Kementerian PUPR, sebanyak 4.092 unit. Huntap yang ditangani di Kota Palu sejumlah 2.671 unit, Kabupaten Sigi sejumlah 653 unit, dan Kabupaten Donggala sejumlah 768 unit. Jumlah tersebut, diluar jumlah yang telah dibagun oleh Kementerian PUPR pada Kegiatan CERC, yang telah selesa Desember 2021 yang lalu.
“Saat ini sedang dilakukan pembangunan huntap 775 unit yang tersebar di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Kegiatan tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2023. Akan menyusul kegiatan pembangunan huntap 1.566 unit yang saat ini masih dalam proses Lelang/Pengadaan. Harapan kami, proses pengadaan berjalan lancar sehingga dapat terkontrak pada Desember 2022 serta ditargetkan selesai pelaksanaan konstruksinya pada November 2023”, Ujarnya.
Lebih lanjut Arie menyampaikan, saat ini sedang direncanakan pembangunan Huntap Petobo dan Huntap Satelit Lere yang membutuhkan kerjasama antar pelaksana kegiatan baik pemerintahpusat maupun pemerintah daerah untuk mendukung keterpaduan infrastruktur sistem drainase, keterpaduan jaringan jalan, penyediaan air minum, dan infrastruktur permukiman lainnya.
Selain itu kata dia, khusus pada Huntap Satelit Lere, pembangunan infrastruktur permukiman terindikasi akan bersinggungan dengan beberapa kegiatan lain seperti Pembangunan Jembatan Palu IV, rencana Pembangunan Elevated Road, dan rencana pembangunan kolam retensi. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama agar dapat dilaksanakan secara sinergis.
Dalam kesempatan itu, Kasatgas menyampaikan pentingnya mengawal proses peralihan dari NSUP-CERC ke CSRRP yang belum sepenuhnya berjalan dengan lancar, terutama dalam hal serah terima asset, dan operasional-pemeliharaan kepada pemerintah daerah.
Pemeliharaan pasca konstruksi kegiatan NSUP-CERC selama ini masih dialokasikan melalui dana tanggap darurat BPPW Sulawesi Tengah. Diharapkan Pemda dapat menyiapkan pendanaan dan sumber daya sejak dini sehingga proses penyelesaian serah terima nantinya dapat berjalan lebih baik.
Selain itu, pemda kabupaten/kota diharapkan dukungannya untuk percepatan proses penerbitan PBG dan SLF serta
proses sertifikat Tanah. Pemberian kepemilikan hak atas tanah dalam bentuk sertifikat telah dilakukan pada 3 (tiga) lokasi huntap yang telah selesai dibangun.
Capaian sertifikasi tanah yang telah dilakukan oleh Kanwil BPN Provinsi
Sulawesi Tengah hingga saat ini yaitu 1.000 dari total 1.500 unit di Huntap Tondo-1, 1.000 unit di Huntap Pombewe, dan 230 unit di Huntap Duyu. (***)