PALU,netiz.id — Oknum Polisi Diduga menjadi bekingan jaringan Prostitusi yang berkedok homestay atau salah satu bentuk penginapan yang populer di wilayah kelurahan Lasoani kecamatan Mantikulore Kota Palu.
Jaringan prostitusi ini terbongkar setelah Lurah Lasoani, Erwin bersama Satuan Gugus (Satgas) K5 dibantu aparat setempat melakukan penggerebekan di salah satu homestay atas laporan dari masyarakat.
Penggerebekan itu terjadi di salah satu homestay tepatnya berada di Jl. bangau, Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sabtu (11/3/2023).
Saat dikonfirmasi awak media, Lurah Lasoani Erwin menuturkan bahwa saat pengerebekan ditemukan seorang pekerja seks komersial ( PSK ) berinisial NN 19 tahun yang masih berstatus seorang pelajar.
Menurut Erwin, NN saat diinterogasi mengakui bahwa homestay tersebut tempat prostitusi. Bahkan NN juga mengaku telah melakukan transaksi Prostitusi ke pelanggan sebanyak 4 kali selama 3 hari berada di homestay tersebut.
“Di TKP juga terdapat seorang petugas kemanan homestay yang bernama I Wayan Gede Miasa, pemuda asal desa Beraban, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi,” Ungkapnya
Setelah dilakukan penelusuran, Lurah Lasoani, Erwin membeberkan pengakuan dari petugas keamanan bahwa pemilik dari homestay tersebut bertempat tinggal di Jl. Tanggul, Kelurahan Birobuli.
“Dari pengakuan Petugas keamanan, Pemilik Homestay dipanggil memberikan keterangan. Namun, Pria yang diduga pemilik homestay itu mengaku hanya memiliki saham di homestay tersebut,” Ungkapnya
“Tetapi, menurut dia bahwa kepemilikan tempat itu merupakan oknum polisi yang sekarang bertugas di Denpasar Bali. Dirinya hanya mempunyai saham di homestay tersebut.
Lurah Lasoani Erwin tidak lupa terus menghimbau kepada masyarakat untuk aktif melaporkan jika ada tempat-tempat yang yang diduga sebagai tempat prostitusi untuk kemudian ditindaklanjuti.
Sementara itu, Kapolsek Palu Timur AKP Stefanus Sanam membenarkan kejadian itu. Namun, ia mengatakan yang ditemukan hanya perempuan itu saja tetapi tidak ada kejadian layaknya suami istri yang istilahnya itu ‘kumpul kebo’.
Terkait pemilik homestay tersebut yang diduga oknum polisi, ia mengaku tidak mendapatkan informasi itu.
“Saya tidak dapat informasi itu hanya saja yang berkembang disana homestay itu di pakai sebagai tempat Prostitusi. Tapi menyangkut ada anggota disitu belum ada informasi,” Pungkasnya. (KB/HS)