NETIZ.ID,Parimo – kronologis tewasnya satu DPO anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, setelah baku tembak dengan Satgas Madago Raya di kawasan kaki gunung Dusun Uempada, Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Selasa (4/1/22) Siang Tadi. Hal itu dijelaskan langsung Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Rudy Sufahriadi.
Kapolda Mengatakan bahwa salah satu anggota MIT Poso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) tewas tertembak.
“Sebelum ditemukan tewas, sempat terjadi baku tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok MIT Poso,” Ujar Kapolda dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Mapolres Parimo.
Ia menduga, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, pada saat tertembak bersama seorang rekannya dan tidak mungkin berjalan sendirian.
“Harusnya dia berdua, karena tidak mungkin mereka berjalan sendiri-sendiri,” Sebutnya
Ia lanjut menjelaskan bahwa Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, merupakan warga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
“Polda Sulteng akan menghubungi keluarga Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, untuk menghadiri prosesi pemakaman jenazah,” Katanya
Sedangkan jenazah, kata dia, telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilakukan visum terlebih dahulu.
Begitu pula dengan barang bukti sebanyak 39 yang diantaranya satu botol bubuk mesiu dan satu buah bom telah diamankan.
Sementara itu untuk tiga orang DPO kelompok MIT Poso yang tersisa kapolda menghimbau agar menyerahkan diri.
Namun, Satgas Madago Raya sendiri tetap akan melakukan pengejaran terhadap tiga orang DPO yang tersisa dan tetap mengimbau agar kelompok MIT Poso yang tersisa segera menyerahkan diri. Demikian Kapolda Sulteng. (AL/KB)