DONGGALA,netiz.id — Pasca diduga Mahasiswa asal kecamatan Banawa Selatan mengalami pelecehan seksual di lingkungan kampus Universitas Tadulako (Untad).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Donggala geram dan angkat bicara terkait hal tersebut.
Saat dikonfirmasi media ini, Takwin sangat menyayangkan kejadian ini mengapa hal ini terjadi di lingkungan kampus. Apalagi Untad ialah kampus ternama di Sulawesi Tengah.
“Saya berharap kepada pihak kampus Tadulako agar bisa membantu menyelesaikan permasalahan ini agar tidak mencoreng nama lembaga,” Tegasnya. Kamis (17/11/22)
Takwin menambahkan bahwa dirinya masih memberikan kepercayaan kepada Institusi Polri untuk memproses kasus tersebut.
“Institusi Polri masih layak untuk diandalkan dalam melindungi masyarakat, olehnya. saya meminta kepada kepolisian setempat agar bisa menindak pelaku.” Harap Takwin.
Sementara itu, Dekan FKIP Untad, Amiruddin Kade saat dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa yang bersangkutan telah di panggil Wakil Dekan II (Wadek) dan telah mengakui.
Namun menurut pengakuan J, pada saat itu J hilaf serta J mengaku menjalin hubungan pacaran terhadap korban ZS.
“Saya tetap non aktifkan dan SK saya cabut serta segera diusulkan cari pengantinnya,” Tegasnya
“Kita non aktifkan sejak minggu lalu dan meminta koordinator Prodi untuk mengusulkan pengganti segera karena posisi tersebut operator.” Tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, ZS (17) mahasiswa Untad asal kecamatan Banawa Selatan Donggala diduga mengalami pelecehan seksual di lingkungan kampus pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2022, dan baru melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian pada Selasa (15/11/22) dengan nomor laporan polisi: STPL/1282/XI/2022/POLREST APALU/POLDA SULAWESI TENGAH. (KB)