NETIZ.ID,Palu — ialah Pak Hatta lelaki Paru Baya Asal desa Loli Dondo kecamatan Banawa Kabupaten Donggala.
Keseharian Hatta yakni di desanya mengumpulkan buah mangga dari desa tetangga untuk dijual kembali.
Sistem jual kembali ia manfaatkan untuk meraup keuntungan dari hasil jualan mangga.
Seminggu tiga kali Hatta masuk atau pergi ke kota Palu untuk menjual dagangannya tergantung stok buah mangga.
Saat ditemui di lapaknya, Hatta mengatakan bahwa jika musim buah mangga tiba. Ia setiap hari ke Palu untuk jualan dan menjajal jualannya mulai dari depan salah satu dealer mobil serta bersepeda berkeliling seputaran Palu Barat.
“Jika musim mangga tiba, saya setiap hari masuk palu. Tapi, jika tidak musim. Mungkin 3 hari dalam seminggu baru jualan,” Ujar Ayah delapan anak ini. Rabu (18/5/2022)
Untuk keuntungan kata dia, Sekali jualan dirinya meraup untuk 100 hingga 200 ribu. Untuk harga sekantong plastik dibandrol dengan harga 20ribu.
Ditanya terkait, mengapa memilih kota Palu untuk jualan dibanding Donggala.
Hatta menjawab, Kota Palu lebih banyak peminat pembeli dibandingkan Donggala dan daya belinya pun beda sekali.
“Sebelum bencana tsunami melanda Kota Palu dan sekitarnya, saya jualan ikan selama 4 tahun. Setelah bencana itu, saya beralih jualan buah mangga,” Ucapnya
Hatta menambahkan bahwa hampir semua langganannya yang berada di perumnas Balaroa itu telah meninggal dunia paska bencana 28 September silam.
“Paska bencana tersebut, saya beralih jualan dari ikan ke buah mangga. Dan Alhamdulillah juga langganan saya kali ini lebih dari cukup,” Tutupnya. (KB/*)