Menu

Mode Gelap

Nasional · 29 Mei 2025

Sertifikasi Tanah di Sulawesi Tenggara Capai 78,55%, Menteri ATR/BPN Dorong Percepatan Penyelesaian Bidang Tanah Tersisa


					Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid (tengah) saat di wawancara awak media. FOTO: istimewa Perbesar

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid (tengah) saat di wawancara awak media. FOTO: istimewa

,netiz.idMenteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), , mengungkapkan bahwa sertifikasi bidang di Sulawesi Tenggara telah mencapai 78,55 persen. Dari sekitar ,8 juta bidang tanah di provinsi ini, sebanyak 1,4 juta bidang sudah bersertifikat.

Namun, masih ada sekitar 21,45 persen bidang tanah yang belum bersertifikat. Nusron menyebut salah satu penyebabnya adalah keterbatasan kemampuan masyarakat dalam membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Untuk itu, ia mencontohkan kebijakan Gubernur Jawa Timur dan Jawa Tengah yang memberikan pembebasan BPHTB bagi peserta Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dari keluarga miskin ekstrem. Kebijakan serupa diharapkan dapat diterapkan oleh kepala daerah di Sulawesi Tenggara.

Dalam Pertanahan dan Penataan Ruang bersama pemerintah provinsi serta kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara yang digelar di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara pada Rabu (28/05/25), Menteri Nusron juga mengajak semua pihak, mulai dari DPR RI, DPRD, kepala daerah, hingga jajaran Kanwil BPN, untuk bersinergi menuntaskan masalah pertanahan.

Dari sisi ekonomi, peningkatan sertifikasi tanah berdampak positif terhadap penerimaan BPHTB di Sulawesi Tenggara. Pada 2024, pendapatan BPHTB mencapai Rp68 miliar, dan hingga Mei 2025 sudah meraih Rp38 miliar, naik dibandingkan tahun sebelumnya. Bila tren ini berlanjut, penerimaan BPHTB tahun ini diperkirakan mencapai Rp75-80 miliar.

Lebih jauh, Nusron menjelaskan bahwa sertifikasi tanah juga membuka akses perbankan bagi masyarakat. Nilai Hak Tanggungan sebagai pinjaman bank di Sulawesi Tenggara mencapai Rp5,7 triliun pada 2024 dan sudah tercatat Rp1, triliun hingga Mei 2025. Ia mengingatkan agar kredit yang diperoleh dipakai untuk usaha, bukan konsumsi pribadi.

Selain itu, percepatan sertifikasi juga ditargetkan untuk tanah wakaf dan rumah ibadah. Dari total 5.748 bidang, sekitar 4.200 bidang masih harus disertifikasi. Menteri Nusron berharap target tersebut dapat diselesaikan dalam tiga tahun dengan para kepala daerah dan Kanwil BPN.

koordinasi ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI Bahtra, Direktur Jenderal Tata Ruang Suyus Windayana, dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Gubernur Sulawesi Tenggara Mayjen TNI (Purn) Sumangerukka beserta wali kota dan bupati se-Sulawesi Tenggara. (*)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Menko AHY dan Wamen ATR/BPN Serahkan 160 Sertipikat Tanah di Sulawesi Tengah

10 Juli 2025 - 15:01

ATR BPN RI

Menteri ATR/BPN Usulkan Tambahan Anggaran Rp3,6 Triliun untuk Percepatan PTSL di 2026

10 Juli 2025 - 06:05

ATR BPN RI

Nusron Wahid: SHM Ilegal di TN Tesso Nilo Akan Dievaluasi

10 Juli 2025 - 05:59

Nusron Wahid

Sekjen ATR/BPN Optimistis Target PNBP 2026 Tercapai Lewat Transformasi Layanan Digital

9 Juli 2025 - 12:03

ATR BPN RI

Wamen ATR/Waka BPN dan Komnas HAM Bahas Penyelesaian Konflik Agraria Berbasis HAM

7 Juli 2025 - 20:54

ATR BPN RI

Kementerian ATR/BPN Klarifikasi Isu Penjualan Pulau yang Viral di Situs Asing

6 Juli 2025 - 16:40

Harison Mocodompis
Trending di Nasional