Menu

Mode Gelap

Nasional · 13 Jun 2025

Percepatan Integrasi RDTR dengan OSS Jadi Kunci Tarik Investasi Infrastruktur


					Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana, saat menyampaikan paparan dalam sesi diskusi bertema Infrastructure Investment Process in Indonesia pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center, Rabu (11/06/25). FOTO: istimewa Perbesar

Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana, saat menyampaikan paparan dalam sesi diskusi bertema Infrastructure Investment Process in Indonesia pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center, Rabu (11/06/25). FOTO: istimewa

,netiz.id Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (), Suyus Windayana, menegaskan pentingnya percepatan penyusunan dan integrasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan sistem Online Single Submission (OSS) sebagai strategi utama dalam menarik infrastruktur ke Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Suyus saat menjadi pembicara dalam forum tematik Infrastructure Investment Process in Indonesia yang digelar dalam rangkaian International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta International Convention Center, Rabu (11/6/2025).

Menurut Suyus, pemerintah telah menetapkan kebijakan utama untuk menarik minat investor, salah satunya melalui penyederhanaan regulasi yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2021. Regulasi ini dinilai mampu mempermudah perizinan, baik untuk kegiatan usaha maupun proyek strategis .

“Kami terus mendorong percepatan penyusunan RDTR di berbagai daerah. Targetnya, sebanyak 2.000 RDTR akan diterbitkan dalam beberapa tahun ke depan, dengan lebih dari 100 RDTR setiap tahunnya,” ujar Suyus.

Ia memaparkan, RDTR yang telah terintegrasi dengan OSS terbukti meningkatkan efisiensi perizinan. Hingga kini, dari sekitar 350 RDTR yang terhubung OSS, tercatat lebih dari 340 ribu permohonan izin investasi. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding wilayah yang belum memiliki RDTR atau belum terintegrasi OSS, yang hanya mencatat sekitar 20 ribu .

Suyus juga menyoroti pentingnya Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) berbasis RDTR sebagai tahap awal dalam proses perizinan berusaha. Karena itu, percepatan integrasi RDTR menjadi prioritas nasional. Saat ini, dari total 645 RDTR yang telah disusun, baru 352 yang terintegrasi dengan OSS.

“Untuk mempercepat proses ini, kami sedang menyiapkan bersama Kementerian Investasi agar kepala daerah segera mengintegrasikan RDTR yang telah disusun ke dalam sistem OSS,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kementerian ATR/BPN menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem investasi yang efisien, transparan, dan berbasis tata ruang. Forum juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. (KB/*)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Sekjen ATR/BPN Tegaskan Komitmen Selesaikan Program, Evaluasi Kinerja Triwulan II Digelar Tiga Hari

15 Juli 2025 - 15:35

ATR BPN RI

Menteri ATR/BPN Ajak Alumni PMII Berperan dalam Reforma Agraria

14 Juli 2025 - 16:46

ATR BPN RI

Buka Kuliah Umum PPTR di STPN Yogyakarta, Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Tekankan Tata Kelola Ruang yang Adil dan Berkelanjutan

13 Juli 2025 - 18:59

ATR BPN RI

Indonesia Tegaskan Komitmen Pererat Kerja Sama dengan Mozambik di Hari Kemerdekaan ke-50

13 Juli 2025 - 08:18

ATR BPN RI

Menteri ATR/BPN Instruksikan Evaluasi Tunggakan Layanan Pertanahan di Seluruh Kantah

12 Juli 2025 - 09:55

ATR BPN RI

Menteri ATR/BPN Dorong Pembagian Tanggung Jawab Penyusunan RDTR di Pulau Sulawesi

12 Juli 2025 - 09:42

ATR BPN RI
Trending di Nasional