Menu

Mode Gelap

Daerah · 3 Mar 2025

Wakil Ketua DPRD Sulteng Dorong Gubernur Baru Fokus pada Masalah Ekonomi Rakyat di 100 Hari Kerja


					Wakil Ketua I DPRD Sulteng, Aristan. FOTO: netiz.id Perbesar

Wakil Ketua I DPRD Sulteng, Aristan. FOTO: netiz.id

PALU,netiz.id DPRD Sulteng, Aristan, mendesak Gubernur baru Anwar Hafid untuk segera menuntaskan berbagai persoalan mendesak yang menjadi pekerjaan rumah dari pemerintahan sebelumnya.

Hal itu disampaikan Aristan usai menghadiri Serah Terima (Sertijab) Gubernur Sulteng di Gedung , Senin (03/03/25)

Dalam keterangannya, Aristan menekankan pentingnya fokus pemerintah daerah pada penyelesaian persoalan ekonomi rakyat, terutama di wilayah ekspansi pertambangan dan yang hingga kini masih menyisakan konflik , , dan lingkungan hidup.

“Saat ini, kita akan fokus pada tuntutan agar Gubernur baru menjawab persoalan-persoalan paling nyata yang menjadi pekerjaan rumah yang ditinggalkan oleh Gubernur sebelumnya. Salah satu persoalan mendesak adalah masalah ekonomi rakyat, terutama di wilayah ekspansi pertambangan dan perkebunan sawit,” ujar Aristan.

Politisi NasDem itu menegaskan, penyelesaian konflik agraria di wilayah tersebut harus menjadi prioritas dalam 100 hari pertama masa kerja Gubernur baru. Selain konflik lahan, dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan juga harus menjadi perhatian serius.

“Konflik agraria sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah yang terdampak ekspansi sawit dan pertambangan. Ini adalah pekerjaan lama yang belum terselesaikan dan menjadi tanggung jawab Gubernur saat ini,” imbuhnya.

Ia juga menyinggung konflik lahan antara Serikat Petani di Morowali Utara dengan PT Ana, anak perusahaan Astra, yang diduga beroperasi tanpa Hak Guna Usaha (HGU). Menurutnya, tanpa HGU, perusahaan tersebut tidak memiliki kewajiban membayar dan kontribusi lainnya kepada daerah.

“Ini adalah bentuk kejahatan perkebunan yang harus segera ditindaklanjuti oleh Gubernur baru,” tegas Aristan.

Selain itu, Aristan meminta Gubernur untuk menghentikan segala bentuk tindakan represif terhadap petani, menyusul adanya laporan pemanggilan delapan petani oleh pihak kepolisian akibat mempertahankan hak atas tanah.

“Polda seharusnya lebih cermat dalam menindaklanjuti laporan dan tidak melakukan kriminalisasi terhadap petani,” ujarnya.

“Saya kira, jika persoalan-persoalan mendesak ini bisa diselesaikan sejak awal, maka jalannya pemerintahan ke depan akan lebih baik dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah dapat kembali terbangun,” pungkasnya. (KB)

Artikel ini telah dibaca 104 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Gubernur Anwar Hafid Pastikan RPJMD Sulteng 2025–2029 Sinkron dengan RPJMN

14 Juli 2025 - 17:28

Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid,

Gubernur Sulteng Lepas Bantuan Pangan Beras untuk 224 Ribu KPM di 13 Kabupaten/Kota

14 Juli 2025 - 17:19

Gubernur Sulteng, Anwar Hafid

Pergub Pajak Air Permukaan Ditetapkan, Gubernur Anwar Hafid Dorong Kemandirian Pembiayaan Daerah

14 Juli 2025 - 17:10

Gubernur Sulteng, Anwar Hafid

Sulteng Siap Jadi Tuan Rumah FORNAS IX Tahun 2027, Gubernur Anwar Hafid: “Kami Tak Akan Permalukan KORMI”

14 Juli 2025 - 17:00

Gubernur Sulteng, Anwar Hafid

Fraksi Amanat Solidaritas Soroti Proyeksi Pendapatan dan Pengembangan Pariwisata di Kota Palu

12 Juli 2025 - 16:36

Rini Haris

Komitmen Gubernur Sulteng Lewat Program BERANI Tangkap Banyak

12 Juli 2025 - 16:16

Gubernur Sulawesi Tengah, H. Anwar Hafid,
Trending di Daerah