PALU,netiz.id – SMK Negeri 3 Palu resmi membuka Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025 dengan total 12 jurusan yang tersedia bagi calon siswa baru. Hingga Rabu, (27/05/25), jumlah pendaftar sudah mencapai 654 orang, sehingga kuota penerimaan yang disediakan oleh sekolah hampir terpenuhi.
Kepala SMKN 3 Palu, Hamka, S.Pd., menyampaikan bahwa pihak sekolah masih menunggu tambahan sekitar 100 lebih pendaftar lagi untuk memenuhi kuota yang tersedia. “Tahun ini kami menargetkan menerima 792 peserta didik baru. Kami berharap dalam beberapa hari ke depan kuota tersebut dapat terpenuhi,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Dari seluruh jurusan tersebut, kata dia, Otomotif menjadi jurusan yang paling diminati. Jurusan ini terbagi ke dalam dua kompetensi keahlian, yakni Teknik Kendaraan Ringan (roda empat/mobil) dan Teknik Sepeda Motor (roda dua), dengan total kuota sebanyak 144 siswa yang dibagi ke dalam empat rombongan belajar (rombel).
Jurusan favorit berikutnya adalah Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), yang hanya menerima 72 siswa karena hanya membuka dua rombel.
“Jurusan-jurusan lainnya akan menyesuaikan dengan minat dan kemampuan peserta didik yang mendaftar,” jelas Hamka.
Ia menambahkan, tahapan berikutnya dalam SPMB adalah proses seleksi, yang mekanismenya disesuaikan dengan masing-masing jurusan. Jika jumlah pendaftar sudah melebihi kuota, seperti pada jurusan Otomotif atau TKJ, maka pendaftaran akan langsung ditutup.
“Seleksi dilakukan berdasarkan data. Tidak ada tahapan wawancara, kecuali jika diperlukan untuk mengisi posisi cadangan,” terangnya.
Sebagai contoh, jika terdapat 20–30 siswa cadangan di jurusan Otomotif dan sebagian tidak memenuhi syarat, maka mereka dapat dialihkan ke jurusan pilihan kedua. Hal serupa berlaku untuk jurusan TKJ. Khusus untuk jurusan ini, siswa diwajibkan memiliki laptop pribadi. Jika orang tua tidak mampu menyediakannya, maka siswa yang bersangkutan akan diarahkan ke jurusan lain.
Hasil seleksi akan diumumkan pada 18 Juni. Pada hari yang sama, SMK Negeri 3 Palu akan membuka pendaftaran ulang yang berlangsung hingga 19 atau 20 Juni. Jika ada calon siswa yang tidak melakukan daftar ulang, pihak sekolah akan menghubungi siswa dari daftar cadangan.
“Biasanya siswa mendaftar ke dua sekolah, baik SMK maupun SMA. Kalau mereka diterima di SMA favorit seperti SMA Negeri 1, 2, atau 4, mereka cenderung memilih pindah ke sana. Jadi, kami di SMK sering menjadi pilihan kedua,” ungkap Hamka.
Ia juga menegaskan bahwa sistem zonasi tidak diterapkan di jenjang SMK. Meski begitu, jalur afirmasi dan jalur prestasi tetap diberlakukan. Siswa berprestasi akan menjadi prioritas dalam penerimaan. Selain itu, anak-anak dari keluarga yang orang tuanya dimutasi ke Kota Palu juga mendapat prioritas, dengan batas maksimal 10 persen dari total kuota penerimaan. (KB)