Menu

Mode Gelap

Daerah · 5 Mei 2025

Sawah Bisa Kering, Petani Morowali Geruduk PT BTIIG


					Saat Petani Morowali yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Petani untuk Indonesia Tani menggelar aksi demonstrasi di kawasan industri PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG), Senin (05/05/25). FOTO: Aum Perbesar

Saat Petani Morowali yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Petani untuk Indonesia Tani menggelar aksi demonstrasi di kawasan industri PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG), Senin (05/05/25). FOTO: Aum

MOROWALI,netiz.id — Ribuan warga yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Petani untuk Indonesia Tani (GAPIT) dari Kecamatan Bumi Raya dan Witaponda menggelar demonstrasi di kawasan industri PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG), Senin (05/05/25). 

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembangunan jalur air baku dari Bendungan Karaopa ke kawasan industri tersebut.

Dalam aksi yang berlangsung sejak pagi itu, para petani menyuarakan kekhawatiran atas dampak tersebut terhadap di Morowali. Pasalnya, Bendungan Karaopa selama ini menjadi satu-satunya sumber irigasi bagi ribuan hektare sawah di dua kecamatan itu, yang dikenal sebagai Kabupaten Morowali atau Bumi Tepe Asa Moroso.

Koordinator aksi, Muhammad Azmy, menyebut bahwa pembangunan jalur pipa dan intake di Sungai Karaopa demi kebutuhan industri merupakan bentuk ancaman serius terhadap keberlangsungan pertanian masyarakat.

“Rencana pembangunan ini akan membuat para petani kesulitan mendapatkan air untuk sawah mereka. Ini jelas-jelas mengancam ketahanan pangan di daerah,” tegas Azmy dalam orasinya.

Massa menuntut agar PT BTIIG segera menghentikan seluruh proses perencanaan proyek dan membatalkannya secara permanen, yang harus dibuktikan dengan dokumen administrasi resmi.

Jika tuntutan tersebut tidak diindahkan, warga menyatakan siap membawa persoalan ini ke Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Morowali dan melakukan dengan . Tak hanya itu, massa juga memastikan akan mengirim surat ke Kementerian Pertanian agar tangan menangani persoalan ini.

“Kami akan kawal terus masalah ini, bahkan hingga ke pusat. Jangan sampai sumber kehidupan kami dikorbankan demi kepentingan industri,” tambah Azmy.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT BTIIG belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan masyarakat. (*)

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemprov Sulteng Perkuat Tata Kelola Keuangan Digital Lewat Sosialisasi SIPD

18 Juli 2025 - 06:28

NOVALINA

Syarifudin Hafid: Jawa Barat Jadi Rujukan Penguatan RPJMD Sulteng 2025–2029

18 Juli 2025 - 06:16

DPRD SULTENG

Moh Haekal Ishak Serap Aspirasi Warga Ujuna, Soroti Drainase hingga PJU Gelap

17 Juli 2025 - 21:50

DPRD Kota Palu

Muslimun Serap Aspirasi Warga Lere, Prioritaskan Bantuan untuk UMKM dan Perbaikan Infrastruktur

17 Juli 2025 - 17:36

DPRD KOTA PALU

DPRD Sulteng Siap Dukung Kinerja Kejati di Bawah Kepemimpinan N. Rahmat

17 Juli 2025 - 14:15

DPRD SULTENG

MA Tolak Kasasi, DB Lubis Tetap Jalani Hukuman dalam Kasus Korupsi 

17 Juli 2025 - 07:08

Trending di Daerah