Menu

Mode Gelap

Daerah · 1 Mei 2025

Dampak ke Sawah Petani, Empat Kades di Morowali Batalkan Kesepakatan dengan PT BTIIG


					Saat pertemuan para Kades dan pihak PT BTIIG, FOTO: istimewa Perbesar

Saat pertemuan para Kades dan pihak PT BTIIG, FOTO: istimewa

,netiz.id – Warga Kecamatan Bumi Raya, , Sulawesi Tengah, dibuat heboh dengan beredarnya gambar Surat antara empat kepala desa dengan PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG).

Surat Kesepakatan itu ditandatangani oleh Kepala Desa Harapan Jaya, Beringin Jaya, Limbo Makmur, dan Lasampi, yang menyetujui rencana pembangunan jalur pipa dari Sungai Karaopa menuju kawasan industri milik PT BTIIG. Dalam dokumen tersebut, terdapat empat poin kesepakatan yang menjadi perhatian .

Namun, rencana itu memicu penolakan warga. Mereka khawatir pembangunan pipa tersebut akan berdampak buruk pada lahan pertanian, khususnya yang selama ini bergantung pada aliran air dari Sungai Karaopa.

Merespons penolakan tersebut, keempat kepala desa akhirnya mencabut kesepakatan. Pembatalan dilakukan melalui musyawarah bersama yang dipimpin Bumi Raya pada (28/04/25)

Kepala Desa Harapan Jaya, Muryanto, membenarkan hal itu saat ditemui pada Rabu (30/04/25) sore. Ia menegaskan bahwa pihaknya bersama tiga kepala desa lainnya telah membuat Surat Pembatalan Kesepakatan.

“Kami sudah melakukan rapat dengan Pemerintah Kecamatan pada 28 lalu. Dalam rapat tersebut, kami sepakat menarik kembali yang sempat dibuat dengan PT BTIIG,” kata Muryanto.

Ia juga meluruskan bahwa surat kesepakatan sebelumnya hanya membahas rencana pembangunan jalur pipa yang melewati lahan masyarakat. Tidak ada pembahasan terkait pengambilan air dari Sungai Karaopa.

“Yang kami bahas hanya jalur pipa yang melewati lahan warga. Jika ada lahan yang dibebaskan, itu atas permintaan masyarakat. Soal air sungai, itu wewenang Balai, bukan kepala desa,” jelasnya.

Lebih lanjut, Muryanto mengatakan bahwa meski jalur pipa tetap dirancang untuk melintasi wilayah tersebut, pihak perusahaan berkomitmen tidak akan mengganggu aktivitas warga, dan masyarakat pun masih bisa memanfaatkan jalur itu.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Muryanto mewakili tiga kepala desa lainnya menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi.

“Saya mewakili teman-teman kepala desa lainnya memohon maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang terjadi. Semoga hal serupa tidak terulang lagi di kemudian hari,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 82 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Tindak Lanjut Arahan Gubernur, Pemprov Sulteng Pantau Harga dan Stok Beras

16 Juli 2025 - 06:30

Pemprov Sulteng

DPRD Sulteng Dukung Pelestarian Budaya Lewat Lomba Desain Logo dan Permainan Tradisional

16 Juli 2025 - 06:21

DPRD SULTENG

Muchsin Ali Serap Aspirasi Warga Jalan Labu Lorong III, Infrastruktur dan UMKM Jadi Prioritas

15 Juli 2025 - 22:42

Dprd Palu

Dukung Ekonomi Biru, Anwar Hafid Hadiri Rakernis Penataan Ruang Laut KKP

15 Juli 2025 - 18:20

Gubernur Sulteng, Anwar Hafid

Harga Beras Melonjak, Anggota DPRD Palu Desak Pemkot Ambil Langkah Antisipatif

15 Juli 2025 - 06:36

Anggota DPRD Kota Palu, Nurhalis Nur

Respon Cepat Kadinsos Palu Saat Banjir Landa Kampung Baru

15 Juli 2025 - 05:38

Dinsos kota palu
Trending di Daerah