PALU,netiz.id – Anggota DPRD Sulteng, Aristan, mengadakan kegiatan reses di Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, pada Senin malam, (11/11/24). Dalam reses tersebut, sejumlah masalah yang dihadapi masyarakat setempat dibahas secara langsung, termasuk isu pertanian, infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat.
Sebelumnya, Kelurahan Nunu dikenal dengan banyaknya kebun sayur dan palawija. Namun, saat ini, jumlahnya semakin berkurang. Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan lahan pertanian semakin sempit, mengakibatkan banyak petani yang kehilangan pekerjaan dan beralih membuka usaha kecil, seperti berjualan makanan di sepanjang jalan Jembatan Lalove.
“Seperti di kelurahan lain, mereka yang tetap bertahan sebagai petani kini kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Sementara itu, usaha kecil yang mereka jalankan terkendala oleh kekurangan modal dan masalah dalam manajemen usaha,” ungkap Aristan
Selain masalah pertanian, warga juga mengeluhkan kondisi pemukiman di bantaran sungai yang sering terendam banjir. “Pemukiman baru di sini belum dilengkapi dengan drainase yang memadai, sementara drainase di pemukiman lama sangat kecil dan tidak mencukupi. Kami menggunakan rumus satu-lima, jika hujan satu jam, maka air banjir bisa menggenangi pemukiman hingga lima jam,” ujar Pak Ilham, Ketua RT setempat.
Tokoh masyarakat lainnya, Pak Yunan, menyampaikan bahwa Kelurahan Nunu juga memiliki atlet berprestasi di bidang olahraga panjat tebing, sepak bola, dan panahan hingga tingkat regional dan nasional. Namun, fasilitas olahraga di daerah tersebut masih sangat terbatas. “Kami membutuhkan sarana olahraga yang memadai, seperti dinding panjat yang memenuhi standar dan peralatan panahan yang lebih lengkap,” kata Pak Yunan.
Pak Yamin, Imam Masjid setempat, menambahkan bahwa dukungan sarana olahraga penting untuk meningkatkan prestasi dan juga mengarahkan anak muda agar terhindar dari masalah kriminalitas. Ia juga menyarankan pemberdayaan lembaga adat dan bantuan untuk alat seni budaya.
Menanggapi keluhan tersebut, Pak Dudi, perwakilan dari Dispora Provinsi Sulteng, menyambut baik dan berjanji akan membantu menyediakan sarana prasarana olahraga. “Insya Allah, kami akan membantu dalam menyediakan fasilitas olahraga, termasuk untuk panjat tebing dan panahan,” katanya.
Sementara itu, Ibu Marini, Kabid Sarana Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, merespons positif keluhan warga terkait masalah pertanian. Ia mengimbau warga untuk mengajukan usulan terkait dengan tugas dan fungsi Dinas TPH.
Terkait masalah banjir di bantaran sungai, Ibu Ida Syafiah dari Cikasda Provinsi Sulteng dan Pak Onteng dari Dinas Perkimtan menyarankan agar pihak kelurahan mengajukan surat kepada dinas terkait. Mereka berjanji akan menurunkan tim untuk meninjau lokasi dan mencari solusi terbaik.
Pak Rifai, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Duyu, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan bahwa BPP siap membantu petani melalui pendampingan dan penyuluhan untuk mengatasi masalah pertanian.
Pertemuan ini ditutup dengan pernyataan Bu Lurah yang menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi tindak lanjut terhadap permasalahan yang disampaikan oleh warga dan usulan-usulan yang telah diberikan oleh OPD yang hadir. (*)